- 8
- 6
- 2
- 5
- Jan
- Feb
- Mar
- Apr
- Mei
- Jun
- Jul
- Agu
- Sep
- Okt
- Nov
- Des
- Jan
- Feb
- Mar
- Apr
- Mei
- Jun
- Jul
- Agu
- Sep
- Okt
- Nov
- Des
Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil bersejarah yang terletak tidak jauh dari Tanjung Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini memiliki makna penting dalam sejarah Kesultanan Riau-Lingga, sehingga kerap disebut sebagai pusat peradaban Melayu di kawasan tersebut. Salah satu daya tarik utama Pulau Penyengat adalah Masjid Raya Sultan Riau, sebuah masjid unik yang konon dibangun menggunakan campuran putih telur sebagai perekat. Masjid ini menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Riau-Lingga pada masa lampau.
Selain masjid, pulau ini juga menyimpan berbagai peninggalan sejarah lain seperti kompleks istana, benteng pertahanan, dan makam para tokoh kerajaan, yang dapat Anda jelajahi untuk memahami lebih dalam tentang budaya dan tradisi Melayu. Suasana di Pulau Penyengat terasa kental dengan nilai-nilai kearifan lokal—mulai dari arsitektur rumah penduduk hingga adat-istiadat yang masih dijaga turun-temurun.
Untuk mencapai Pulau Penyengat, Anda bisa menumpang perahu motor (pompong) dari pelabuhan Tanjung Pinang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Sesampainya di pulau, Anda dapat berkeliling dengan berjalan kaki atau menyewa becak motor sambil menikmati pemandangan pantai dan kampung-kampung tradisional. Penduduk setempat yang ramah juga siap menyambut Anda dan berbagi cerita tentang sejarah serta kehidupan di pulau ini.
Bagi para pencinta wisata budaya dan sejarah, Pulau Penyengat adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Bintan. Pengalaman berkeliling pulau, mencicipi kuliner khas, serta mempelajari sejarah Kesultanan Melayu akan memberikan kesan yang mendalam dan tak terlupakan. Dengan segala pesonanya, Pulau Penyengat menjadi bukti nyata betapa kayanya warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan